Dilansir dari laman www.yankeskemkes.go.id, Selasa (23/08/2022) dan www.siloamhospital.com, Kamis (29/08/2024) dikatakan ada banyak faktor yang bisa berdampak pada kesehatan mental anak, antara lain :
Keluarga
Keluarga memberikan dampak besar bagi kesehatan mental anak. Konflik dalam keluarga atau kurangnya dukungan emosional dapat menjadi sumber stres yang merugikan kesehatan mental.
Sekolah
Faktor seperti tekanan akademis, bullying, dan hubungan antar personal di sekolah dapat berdampak pada kesehatan mental. Pendidikan yang mendukung dan lingkungan sekolah yang positif dapat berkontribusi pada kesejahteraan mental anak.
Interaksi sosial
Kualitas hubungan dengan teman, dukungan sosial, dan tingkat isolasi sangat mempengaruhi mental anak. Hubungan yang positif dan dukungan sosial dapat memberikan perlindungan terhadap tekanan dan stres, sementara isolasi sosial dapat meningkatkan resiko masalah kesehatan mental.
Media sosial
Berbagi secara online dalam situs media sosial membantu anak tetap terhubung dengan teman atau terhubung dengan teman baru. Persahabatan membuat anak merasa didukung dan berperan dalam membentuk identitas mereka. Tetapi media sosial juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan mental. Efek negatif media sosial sangat erat kaitannya dengan citra tubuh. Ketika seorang anak atau remaja membandingkan diri mereka dengan foto atau konten orang lain, mereka mungkin akan merasa rendah diri. Beberapa konten terkadang memicu munculnya komentar kebencian. Menjadi target ciberbullying dapat menimbulkan kecemasan, depresi, bahkan keinginan untuk bunuh diri.
Dengan memahami dan memperhatikan faktor-faktor ini, dapat diambil langkah-langkah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental anak.
Baca juga : Sadari Kesehatan Mental Sejak Dini, Masa Depan Anak Lebih Berseri
Tips Mudah Menjaga Kesehatan Mental Anak Sejak Dini.
Ada beberapa langkah yang dapat menjaga kesehatan mental anak, antara lain :
Orang tua
Orang tua dapat membentuk fondasi kesehatan mental yang baik bagi anak mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan mendengarkan perkataan anak penuh perhatian, memberikan dorongan positif, tidak membandingkan atau merendahkan anak, serta menciptakan ruang bagi anak untuk mengekspresikan emosi mereka.
Sekolah
Anak-anak perlu dilengkapi dengan keterampilan menangani stres. Orangtua dan guru dapat mengajarkan anak tentang pentingnya mengatur waktu dengan baik, menetapkan batasan yang sehat, dan mengembangkan minat di luar akademik. Hal ini membantu anak merasa lebih seimbang dan mampu menghadapi tantangan dengan lebih baik.
Lingkungan Sosial
Orang tua perlu mendorong anak untuk bersosialisasi. Anak dapat belajar untuk mengendalikan diri, menjadi kreatif, dan belajar memecahkan masalah. Selain itu orang tua dan masyarakat sekitar diharapkan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan mental anak.
Media sosial
Orang tua perlu mengawasi penggunaan media sosial agar tidak berdampak negatif bagi kesehatan mental anak. Berbicara secara terbuka dengan anak mengenai apa yang mereka suka dan apa yang membuat mereka merasa tidak nyaman dengan media sosial. Mengikuti akun sang anak dan teman-temannya, serta menjelaskan apa yang baik dan tidak baik dalam menggunakan media sosial.
Bantuan Ahli
Apabila Sobat Female membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk bertanya langsung pada psikolog anak.
Yuk, Mulai Peduli dengan Kesehatan Mental Sejak Dini!
Jangan tunggu sampai masalah jadi besar. Mulai dengan hal kecil, seperti mendengarkan perasaan anak, atau membuka ruang diskusi di rumah dan sekolah. Dengan membangun kesadaran ini, Sobat Female bisa membantu anak tumbuh lebih bahagia dan kuat menghadapi tantangan hidup di kemudian hari.
(Kontributor : Sari Kemala Nauli | Redaktur : Hanisah Sukmawati)