Perlu Diketahui Berbagai Kejahatan Siber yang Menyasar Perempuan

Sobat Female, akhir-akhir ini marak berita yang mengungkapkan permasalahan perempuan yang terjebak dalam penipuan siber, dimulai dari korban pinjol ilegal, pernikahan kontrak hingga iming-iming investasi dari oknum penyelenggara investasi bodong. Hal ini masih menjadi pekerjaan berat bagi semua pihak untuk mengatasinya mengingat berdasarkan catatan tahunan kasus ini yang dirilis Komnas Perempuan pada 2022, pengaduan sejak 2017 hingga 2021 terus naik hingga 1.721 dan kini masih bertambah berbagai kasus dengan cara-cara kejahatan yang lebih beragam.

Dalam mengatasi permasalahan ini, diperlukan partisipasi dan kolaborasi antara pemangku kepentingan juga masyarakat luas. Semua pihak perlu berjalan bersama dan berbanding lurus melakukan berbagai upaya pencegahan melalui edukasi, pembiasaan diri dan ajakan secara persuasi.

Jenis-Jenis Penipuan Siber

Perempuan sebagai pengguna internet yang mencapai 77,36% dengan kontribusi 48,81% menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2023, maka data ini menunjukkan penetrasi yang cukup tinggi terhadap pengguna internet pada perempuan. Pengguna aktif internet dan segala jenis platform digital yang dipakainya wajib memahami berbagai modus kejahatan siber dengan mengasah critical thinking untuk selalu mengecek kembali berbagai informasi yang diterimanya.

Berikut berbagai jenis kejahatan siber yang umum terjadi:

1. Undian Berhadiah

Siapapun akan tergiur dengan informasi hadiah yang tiba-tiba datang, namun perlu dipahami bahwa undian berhadiah yang diselenggarakan secara resmi tidak akan serta merta memberikan hadiah pemenang kepada sembarangan orang apa lagi jika Sobat Female tidak merasa mengikuti program tersebut. Program undian berhadiah palsu ini massif dibagikan melalui pesan SMS, WhatsApp, Direct Message media sosial dan email.

Bentuk informasi biasanya menyertakan identitas bodong dengan nomor telepon pribadi. Jika menemukan informasi seperti ini, Sobat Female harus verifikasi dengan cara:

Mengecek nomor telepon melalui aplikasi Get Contact atau sejenisnya, cek juga website yang disertakan, apabila terlihat memakai platform ilegal dan kontennya meragukan, pesan tersebut tidak perlu ditanggapi.

Abaikan dan hapus pesan, lalu blokir dan laporkan nomor tersebut agar dapat memutus rantai penipuan terhadap orang lain.

2. Ajakan Kenalan melalui Direct Message

Modus ini menyasar perempuan muda maupun paruh baya dengan menunjukkan foto profil good looking dengan menampilkan jenis pekerjaan yang didambakan kebanyakan perempuan pada lelaki idamannya. Seperti pilot, tentara dan eksekutif pada perusahaan. Biasanya, pelaku akan menyapa dengan ramah, menanyakan budaya dan aktivitas calon korbannya. Sehingga calon korban tidak merasa bahwa ini adalah penipuan karena tidak langsung melakukan tujuan utamanya.

Setelah hati calon korbannya berhasil terpikat, pelaku akan melancarkan aksinya dengan iming-iming tawaran investasi, janjian pertemuan dan lain-lain yang ujungnya minta ditransfer sejumlah uang sebagai pemenuhan komitmen pertemuan atau pembelian investasi bodong.

Dari kejadian ini, perempuan harus peka dengan lawan bicara dan tidak mudah tergiur dengan rayuan lelaki good looking yang belum tentu sesuai dengan identitas aslinya. Jika menemukan interaksi seperti ini dan Sobat Female tidak merasa mempunyai kepentingan terhadapnya, abaikan dan hapus pesan tersebut. Perlu diingat bahwa seorang perempuan berkelas tidak akan mudah terbujuk dengan tawaran apapun dari orang asing terutama lawan jenis.

3. Pinjol Ilegal dan Investasi Bodong

Bagi yang sedang dalam kondisi kekurangan secara ekonomi, akan tergiur dan tidak berpikir panjang terhadap tawaran pinjaman online ilegal melalui berbagai platform chat dengan kemudahan pencairan dana dan persyaratan hanya melampirkan KTP. Sementara ketentuan jangka waktu pembayaran sangat singkat dengan bunga tinggi melebihi standar yang ditentukan oleh institusi keuangan pemerintah seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia.

Begitu pula dengan tawaran investasi bodong yang menawarkan keuntungan besar dengan modal kecil, bagi penerima informasi yang kurang wawasan literasi keuangan digital, akan mudah tergiur dan memutuskan untuk mengikuti ajakan berinvestasi bodong.

Untuk mencegah terjebaknya dari penawaran pinjol ilegal dan investasi bodong, harus selalu verifikasi dari berbagai sumber nama perusahaannya, Sobat Female dapat mengeceknya melalui website OJK dan mencari testimoni pengguna jasa tersebut di berbagai platform.

Jika ada nada pemaksaan, langsung putuskan komunikasi dan blokir nomor tersebut. Mengatasi hal ini, Sobat Female juga wajib terus meningkatkan wawasan literasi keuangan digital melalui berbagai sumber terpercaya.

4. File Dokumen dan Link Berbahaya

Modus kejahatan pelaku dengan mengirimkan file surat pemberitahuan, undangan pernikahan dan sejenisnya atau link berisi konten-konten tidak patut yang disisipi malware yang akan membuka akses semua akun sosial media atau aplikasi perbankan dalam hitungan detik setelah di-klik.

Jika mendapatkan informasi sambil mengirimkan dokumen dalam format Apk, PDF atau link dari orang tidak dikenal melalui perangkat gadget jenis apapun, disarankan tidak langsung membukanya. Jika sudah dicari tahu sumbernya dan berpotensi membahayakan, sebaiknya segera hapus chat dan tidak mengklik apapun yang dikirimkan.

Meminimalisir Risiko dengan Edukasi

Mengurangi risiko menjadi korban penipuan, Sobat Female dapat menggali informasi dan mengikuti berbagai acara edukasi terkait literasi digital yang diselenggarakan oleh organisasi atau institusi terpercaya.

Selain belajar terkait literasi digital, putus rantai informasi fraud dan hoaks dengan tidak membagikannya kembali ke berbagai grup yang diikuti. Jangan pernah lelah untuk terus memberi pengertian kepada keluarga, kerabat dan sahabat dalam memahami informasi yang diterima. Beri edukasi dengan pendekatan yang sesuai agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *