Pada 24 Februari 2024, desainer Lia Soraya menyelenggarakan fashion show tunggal pertamanya dalam rangka merayakan dua decade berkarya di industri fashion tanah air. Tema yang diangkat adalah Timeless Grace. Koleksi yang bercerita tentang refleksi diri lewat perjalanan panjangnya sang desainer di industri fashion.

Mengusung konsep yang anggun, berkelas, dan tetap relevan sepanjang masa. Koleksi ini tidak hanya sekadar fashion show biasa saja, tapi Timeless Grace adalah simbol evolusi kreativitas dan dedikasi Lia Soraya dalam merancang busana modest yang elegan.
Koleksi ini terbagi dalam enam seri yang banyak menghadirkan variasi siluet, mulai dari elegan, sporty, hingga chic feminine dengan sentuhan potongan kain yang unik dan dramatis.
Jawhar – Kilauan Keanggunan
Terinspirasi dari kemewahan mutiara, seri Jawhar menampilkan busana dengan siluet A-line dan busana ala putri kerajaan yang menggambarkan keindahan gelombang air laut. Menggunakan bahan seperti organdi, chantilly lace, baby corduroy, dan satin silk dalam balutan warna busana nude, hitam, etoupe, dan gold. Koleksi ini dipercantik dengan detail mutiara dan Kristal swarovski yang bertaburan di busana.

Sumayyah – Pesona Geometris dan Floral
Koleksi kedua ini memadukan motif floral yang ada di Indonesia dengan elemen geometris yang melambangkan keberanian dan ketegasan, tetap dengan sentuhan feminine dan elegan. Highlight utama dari seri ini adalah bordir yang dipadukan dengan motif printing sulur dan dedaunan. Warna nude, denim, hitam, dan emas menghiasi koleksi yang berbahan organdi. Lace, satin silk, dan scuba ini.
Aisyah– Dinamis dan Energik
Koleksi yang mengambil inspirasi dari sosok Siti Aisyah yang menggambarkan perempuan muda yang cerdas dan punya prilaku yang santun. Koleksi ini dirancang untuk para perempuan muslim aktif yang ingin tampil sporty namun tetap stylish dalam waktu bersamaan. Koleksi ini menggunakan bahan organdi, katun poplin, scuba, dan lacoste dalam warna hitam, mocha, biru, dan abu-abu, koleksi ini menampilkan bordir tulisan inspiratif sebagai signature style dari koleksi ini.

Yasmin – Keindahan Melati yang Abadi
Koleksi ini terinspirasi dan didedikasikan untuk keanggunan wanita bangsawan. Koleksi ini menampilkan motif bordir dan printing bung melati yang mencerminkan kelembutan dan ketenangan. Memakai bahan organdi, chantilly lace, dan satin silk dengan perpaudan warna nude, hitam, etoupe, dan biru. Menghadirkan potongan busana A-line yang klasik dan anggun.
Fatima – Syar’i nan Modern
Mengusung konsep busana syar’i modern, koleksi ini menghadirkan busana serba longgar namun tetap bisa dipakai untuk berbagai kegiatan namun tetap memberikan kesan elegan dan modis. lace, most crepe, satin silk, dan sifon adalah bahan utama dalam pembuatan koleksi ini. Tak lupa warna nude, beige, broken white, dan hitam yang dipercantik dengan aksesori berupa batu kristal swaroski dan hand lettering embroidery.
Mumtazzah – Elegan dengan Sentuhan Avant Garde
Terakhir, koleksi Mumtazaah, yaitu menghadirkan potongan busana berbentuk asimetris dengan teknik pengerjaan yang detail dan rumit. Koleksi dengan sentuhan warna nude, cream, mocha, dan monochrome. Koleksi ini terinspirasi dari gelombang air laut yang memiliki irama yang dinamis dan indah dalam waktu bersamaan.
(Jurnalis : Yopi Saputra/Redaktur : Hanisah Sukmawati)