Kasus Bullying kian marak terjadi, kasus terbaru yang sedang menyita perhatian Masyarakat saat ini adalah tentang seorang Siswi SMP mengalami pembulian dan pengeroyokan oleh beberapa Siswi SMA yang bernama Audrey. Tagar #JusticeForAudrey menjadi trending topic di beberapa Media Sosial sebagai bentuk dukungan dan harapan supaya keadilan dapat ditegakkan.
Entah apa yang melatarbelakangi kejadian memilukan tersebut, namun konon hal itu terjadi dikarenakan faktor balas dendam. Duh, ngeri ya Sobat Female.
Memang banyak hal yang dapat memicu Bullying di kalangan remaja, terlebih di usia mereka yang masih labil, mereka masih sangat rentan mendapatkan masukan-masukan yang negatif dari lingkungan sekitar, dan faktor terbesar lainnya dapat dikarenakan karena trauma masa kecil yang akhirnya dilampiaskan dengan menyakiti orang lain, baik secara verbal maupun non verbal.
Namun tetap saja, apapun alasannya, Bullying tidak dapat dibenarkan.
Lalu apa yang harus dilakukan saat Bullying menimpa Anak atau Saudara kita sendiri? Simak yuk beberapa hal berikut :
- Selalu ada untuk mereka
Yakinkan Korban Bullying bahwa mereka tidak sendiri. Akan selalu ada Orang-orang terkasih mendampingi terutama Keluarga sebagai Support System terbaik.
- Jangan mengungkit-ungkit kejadian
Hari-hari pertama pasca Bullying akan terasa berat bagi si Korban, bahkan tidak sedikit yang menjadi trauma. Berusaha lah untuk tidak mengungkit dulu atau menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Pastikan korban Bullying mendapatkan kembali rasa nyamannya setelah hilang karena kejadian menakutkan itu.
- Ajaklah beraktivitas
Saat Korban Bullying sudah aman secara fisik, maka PR-nya adalah menyehatkan kembali psikisnya. Maka ciptakan suasana yang senormal atau senatural mungkin, dan ajaklah untuk terlibat dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Selain untuk mengembalikan rasa percaya dirinya dengan diberikan tanggung jawab, rasa percaya dirinya juga diharapkan akan kembali perlahan.
- Ajaklah mendekat dengan Sang Pencipta
Ketenangan secara batin akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan psikisnya para Korban Bullying. Maka ajaklah untuk selalu mendekat dan menyerahkan semua rasa takut, sakit, marah dan bahkan dendam, kepada Tuhan. Ini yang terpenting untuk dilakukan Sobat Female.
- Jangan berhenti menyemangati
Biasanya Korban Bullying akan memiliki karakteristik low self-esteem, jadi memandang rendah dirinya sendiri. Tugas Keluarga dan Sahabat sangat berperan disini untuk meyakinkan bahwa dia juga sama seperti yang lainnya dan bahkan mungkin istimewa. Yakinkan bahwa hari esok masih ada dan banyak harapan yang dapat diraih disana.
- Olah kemampuan komunikasi Asertif-nya
Menjadikan Korbannya depresi atau trauma merupakan kemenangan tersendiri bagi Pelaku Bullying, karena itu Orangtua harus membekali Anak-Anaknya dengan kemampuan berkomunikasi secara asertif dan berani untuk menolak. Biasanya Pelaku Bullying akan mencari calon Korbannya yang mudah diintimidasi, maka tanamkan keberanian dalam diri kerabat terdekat kita supaya tidak kembali menjadi Korban.
Itu dia beberapa hal yang dapat dilakukan saat Anak atau kerabat terdekat mengalami kasus Bullying. Semoga dapat membantu dan mencegah kasus Bullying terjadi lagi ya Sobat Female, lebih baik kita tebarkan rasa aman,nyaman, dan kehidupan penuh cinta. (Hani.S)