Alasan Tidak Menunda Perawatan Gigi Selama Pandemi

Ketika awal masa pandemi dan PSBB resmi diberlakukan beberapa bulan yang lalu, PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia) menghimbau kepada seluruh tenaga medis di bidang kesehatan gigi agar tidak praktek untuk sementara waktu. Hal ini dikarenakan rentannya pasien dan dokter serta perawat tertular virus Covid-19 melalui percikan dari mulut pasien.

Lalu bagaimana jika seseorang mengalami sakit gigi yang tidak tertahankan? Haruskah menunggu sampai pandemi berakhir? 

Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap kesehatan gigi masih rendah, sehingga kunjungan ke dokter gigi hanya jika terjadi masalah seperti rasa sakit dan ngilu yang sudah tidak bisa ditahan lagi. Menurut drg. Dita Firdiana semakin terbatasnya akses ke klinik gigi, justru semakin banyak pasien yang ingin konsultasi tentang kesehatan giginya.

Gigi dan mulut memang sangat penting untuk dijaga kesehatannya. Sebab sakit gigi yang berlarut-larut dapat menyebabkan penyakit lain di dalam tubuh. Berikut ini adalah alasan mengapa Sobat Female sebaiknya tidak menunda perawatan gigi.

Menghindari Plak dan Karang Gigi

Menyikat gigi secara rutin dan teratur merupakan cara perawatan gigi paling sederhana yang dapat dilakukan sendiri di rumah. Selain untuk menjaga kesegaran mulut dan mencegah adanya plak gigi maka kita harus menyikat gigi minimal dua kali sehari, yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur. Plak gigi terbentuk dari air liur, makanan dan bakteri, yang apabila tidak dibersihkan secara rutin dan benar dapat menimbulkan karang gigi.

Mencegah Gusi Bengkak dan Gigi Berlubang

Drg. Dita Firdiana mengatakan, “Meski sudah dibersihkan secara rutin, karang gigi bisa tetap ada karena mulut kita harus makan setiap hari.” Namun dengan sikat gigi secara teratur dapat menguranginya, sehingga butuh waktu lebih dari enam bulan untuk membersihkan karang gigi di dokter gigi dengan metode scaling. Sementara jika kita tidak menggosok gigi secara rutin dan benar kemungkinan karang gigi akan terbentuk lebih cepat.

Karang gigi yang lama tidak dibersihkan dapat menimbulkan masalah pada gigi dan gusi, seperti gigi berlubang serta gusi bengkak dan berdarah.

Dapat Menimbulkan Penyakit Lainnya

Jika Sobat Female pernah mendengar ada penyakit kritis yang disebabkan oleh sakit gigi atau gigi berlubang, ini bukanlah mitos belaka. Gigi manusia memiliki saraf dan pembuluh darah yang terhubung ke seluruh tubuh. Bakteri yang ada pada gigi berlubang bisa masuk melalui saraf tersebut dan terbawa oleh pembuluh darah ke seluruh tubuh. Di mana bakteri tersebut berhenti maka di situlah bisa timbul penyakit, misalnya di kulit, jantung, paru-paru, lambung, bahkan janin bagi ibu hamil.

Sobat Female tidak perlu khawatir ketika harus memeriksakan kesehatan gigi selama pandemi, karena saat ini para dokter gigi sudah kembali praktek baik di rumah sakit maupun membuka klinik gigi, namun dengan serangkaian prosedur dan protokol kesehatan yang wajib dilaksanakan.

Protokol kesehatan yang harus dilakukan oleh pasien adalah : memakai masker, mencuci tangan saat tiba di klinik, menjaga jarak dengan pasien lain dan berkumur dengan obat kumur yang disediakan oleh dokter gigi, sebelum dilakukan pemeriksaan.

Sedangkan protokol kesehatan yang harus dilakukan oleh klinik gigi lebih kompleks lagi. Yaitu APD (Alat Pelindung Diri) untuk dokter dan perawat yang harus diganti setiap satu pasien, membersihkan seluruh ruangan atau sterilisasi setiap pergantian pasien setidaknya selama 15 menit, mengecek suhu tubuh pasien, melakukan tanya jawab standar protokol Covid-19 (apakah pasien baru-baru ini bepergian ke luar negeri, ke zona merah atau ada gejala Covid-19 yang dirasakan).

Karena banyak yang harus dipersiapkan sebelum menerima pasien dan adanya social distancing maka klinik gigi saat ini memiliki keterbatasan waktu dan tempat. Setiap pasien sebaiknya menghubungi klinik terlebih dahulu agar dokter gigi dapat memutuskan tingkat urgensinya, jika dirasa mendesak maka akan dijadwalkan secepatnya.

Selain itu pasien sebaiknya datang sendiri ke klinik gigi atau jika harus ditemani hanya dengan satu orang lainnya, tidak boleh lebih. Karena berhubungan dengan physical distancing dan keamanan bersama.

-Dz-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *