Model pencegahan penyalahgunaan narkoba pada saat ini, hanya terbatas pada teknis bagaimana mencegahnya secara umum, hanya penyuluhan tata cara mengenal apa saja itu narkoba dan bagaimana cara pencegahannya. Jarang sekali yang mengangkat bagaimana mengatasi bahaya penyalahgunaan narkoba dengan mencari akar permasalahannya yang dapat menjadi solusi pencegahan.
Prof. Paulina pada sosialisasi anti penyalahgunaan narkoba di Wisma Tanah Air (24/2) mengatakan bahwa pembentukan karakter pada anak, dalam lingkungan keluarga dapat membantu risiko generasi muda terbujuk rayuan untuk menggunakan barang terlarang tersebut. Karena, denganpola didik yang benar, bekal keimanan, mendidik dengan hati dan memupuk rasa percaya dirinya, otomatis anak akan mempunyai pondasi kuat untuk bergaul di masyarakat. “Anak dengan kepercayaan diri yang kuat, akan mampu membedakan mana yang baik dan tidak. Serta mampu menolak yang dirasa tidak beres menurutnya. Tidak merasa takut ketinggalan zaman dan dikatakan tidak keren.” Kata Prof.Paulina.
Didikan dan ungkapan kasih sayang yang diberikan dari rumah juga berpotensi mencegah sikap nyeleneh anak di luar rumah. Dengan kebiasaan baik yang ditanamkan di rumah, anak akan selalu betah di rumah. Kalaupun ada teman-temannya datang, sikap terbuka pun perlu dipupuk. Oleh karena itu, orangtua pun harus mampu mengenal siapa saja teman – teman anaknya, apa saja yang dilakukan ketika ngumpul di kamarnya, semua perlu diketahui dengan catatan tidak secara langsung mengawasinya. Pakai teknik, misalnya memberi camilan atau sekadar menyapa dengan menengok ke tempat berkumpul anak. Sehingga akan senantiasa terkontrol.
Ciptakan komunikasi intensif setiap hari dengan anak, dengan demikian orang tua dapat mengetahui perkembangan dan ranah pergaulan anak. Jika ada yang mengganjal, langsung catat apa saja yang perlu dijelaskan pada anak. Cari narasumber yang tepat, bisa dari bacaan atau internet. Di sela waktu yang pas, saat sama-sama sedang rileks atau berkumpul dengan keluarga, baru sampaikan. Cara penyampaian harus asyik dan tidak terlalu menggurui.
Dengan bekal pembentukan karakter di atas, anak akan menjadi punya kebiasaan baik dan mampu filter diri dari pengaruh luar yang tidak baik, terutama tawaran narkoba yang ditujukan kepadanya. Maka dari itu, persiapan pencegahan penyalahgunaan narkoba bisa dimulai sejak dini.