Yogyakarta, 30 Mei 2016 – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyelenggarakan Temu Nasional Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak selama tiga hari dari 30 Mei sampai 1 Juni 2016. Bertempat di Ballroom Hotel Ambarukmo Yogyakarta. Diikuti oleh lebih kurang 400 peserta berasal dari berbagai lingkup masyarakat yang konsen terhadap pemberdayaan dan perlindungan perempuan.
Peserta terdiri dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Unit Pemberdayaan Perempuan tingkat provinsi seluruh Indonesia, Lembaga Masyarakat, Organisasi Keagamaan, Organisasi Profesi, Akademisi/lembaga riset, Dunia Usaha dan Unsur Media.
Acara Temu Nasional ini bertajuk PUSPA 2016 yang mengangkat tiga pokok utama untuk mengakhiri kekerasan pada perempuan, yakni; 1. Akhiri kekerasan pada Perempuan dan Anak. 2. Akhiri Perdagangan Manusia. 3. Akhiri Kesenjangan Ekonomi bagi Perempuan. Program ini diharapkan Kementerian PP dan PA tercapai pada akhir tahun ini, maka melalui PUSPA 2016 diharapkan membuka seluas-luasnya partisipasi publik dalam aksi nyata bersinergi untuk mencapai kesejahteraan perempuan dan anak di Indonesia.
PUSPA 2016 terdiri dari rangkaian acara sebagai berikut:
Konferensi, pemaparan program unggulan Kementerian PP dan PA untuk mengakhiri kekerasan pada perempuan dan anak, perdagangan manusia dan ketidakadilan akses sumberdaya ekonomi bagi perempuan. Selain itu, diundang juga 7 Inovator publik berasal dari akademisi, lembaga masyarakat, organisasi keagaamaan, organisasi profesi, dunia usaha dan media.
Para Inovator memaparkan program dan kreativitasnya dalam menanggulangi kekerasan terhadap perempuan dan anak. Dikemas secara kreatif, menarik dan tidak biasa sehingga mendekatkan diri pada kebiasaan masyarakat. Maka, pendekatan ke masyarakat pun sangat mudah diimplementasikan. Seperti dari Trans Tv yang memberi tayangan edukasi untuk perempuan secara rutin, Bunga Mega dari CeweQuat Community yang melakukan program Sisterhood dan masih banyak lagi.
Pecha Kucha, 50 Inspirator berbagi pengalaman dalam upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di wilayah kerjanya masing-masing. Dipresentasikan dalam 20 slides berisi foto-foto kegiatan. Dalam sesi ini, tak ada tanya jawab. Tapi peserta cukup tergugah dan terinspirasi dari berbagai pemaparan para inspirator tersebut.
Pasar Ide, Di sini kementerian PP dan PA melakukan dialog interaktif bersama peserta di stand-stand yang memaparkan program upaya mengakhiri kekerasan pada perempuan dan anak. Peserta melakukan transaksi sosial untuk bersinergi dan saling menawarkan kerja sama untuk sama-sama bergerak.
Alun-Alun, Setelah melalui konferensi , Pecha Kucha dan Pasar Ide, peserta lebih rileks dalam sesi alun alun yang berisi acara berbagi bagi para peserta yang tak sempat berbagi di Pecha Kucha. Ada hiburan juga ngobrol santai.
Kunjungan Lapangan, Hari kedua peserta melakukan kunjungan lapangan ke berbagai lembaga swadaya masyarakat dan organisasi yang konsen pada pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Yogyakarta. Lembaga yang dikunjungi adalah RIFKA ANNISA, Rekso Dyah Utami, Yayasan Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anak (SAPDA), Desa Wukirsari, Pusat Study Wanita (PSW), Universitas Gajah Mada, Desa Prima, Desa Sukunan, Rumah Sakit Panti Rapih, Komunitas Sedekah Ilmu dan Jogja Digital Valley. Pada sesi ini, peserta mendapat pengenalan program dari tuan rumah dan dialog interaktif.
Lokakarya Sinergi, Dalam sesi ini, semua peserta dibagi dalam beberapa kelompok menurut profesi dan kategori. Merumuskan metoda Three Ends yang disinergikan dengan pemikiran masing-masing serta upaya mencapai solusinya.
Deklarasi Yogyakarta, Acara puncak pada Tanggal 1 Mei 2016 bertepatan dengan Hari lahir Pancasila, perwakilan peserta mendeklarasikan komitmen, sinergi, penguatan, penggalangan dan perluasan partisipasi publik untuk mengakhiri kekerasan pada perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan manusia dan mengakhiri kesenjangan ekonomi perempuan. Pada acara ini dihadiri perwakilan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta yang mendukung program Three Ends.