Musim ujian Semester, Mid Semester atau Ujian Nasional, sebuah keluarga yang mempunyai anak masih sekolah akan terlihat sibuk menyuruh belajar giat, siang malam, waktu bermain tidak diberikan sama sekali dan nonton acara televisi favorit pun tidak diberikan. Anak harus belajar dan belajar. Seolah masa-masa ujian itu adalah euforia yang berbau larangan-larangan aktivitas lainnya selain belajar.
Padahal, jika sistem ini diterapkan, anak akan merasa tertekan dengan menghilangkan sebagian aktivitas yang sudah menjadi kebiasaannya sehari-hari. Belajar menjadi tidak konsentrasi dan pikirannya bercabang, antara pelajaran yang sehari semalam yang harus dilahap, dengan pikiran sama teman bermain atau kegiatan asyiknya yang sempat tertunda.
Memperketat proses belajar di rumah sangat perlu, bahkan proses belajar yang sesungguhnya adalah di rumah bersama orangtua dan keluarga. Tanggung jawab orangtua perannya sangat besar dalam hal ini. Tetapi, jika diporsir juga tidak baik, anak akan merasa sangat jenuh dan malah proses belajarnya terganggu karena tidak ada rasa menyenangkan. Dianggapnya belajar di rumah merenggut kebahagiaannya dan ekspresinya.
Sebagai solusi, buatlah proses belajar mengasyikkan, setiap hari sepulang sekolah, sebelum anak bermain, harus melakukan aktivitas wajib dahulu. Misalnya, mandi, makan dan langsung mengerjakan Pekerjaan Rumah. Setelah itu istirahat sebentar, bisa nonton tv favoritnya atau tidur siang . Setelah itu, ajak anak untuk belajar bersama orangtua, terutama ibu. Lebih asyik dengan sistem sekolah-sekolahan dan mengajak teman-temannya ikut belajar. Selain lebih semangat, pasti lebih happy juga. Anak-anak sangat menyukai kebersamaan bersama teman-temannya. Jika hal ini rutin dilakukan, anak akan rajin belajar dan materi yang diserapnya mudah dicerna, sebab belajar dengan senang hati.
Jika anak setiap harinya sudah belajar dengan senang hati, orangtua tak perlu lagi menekan anak sampai membatasi tak wajar aktivitas rutinnya, saat musim ujian. Walau ujian hanya seminggu, tetap saja berpengaruh terhadap mood nya. Jadi, biasakan belajar di rumah secara rutin dengan kualitas dan kuantitas waktu yang cukup. Sehingga di masa ujian, anak sudah siap menghadapinya tanpa harus merapel belajar.