Menjaga kesehatan gigi pada umumnya selalu luput karena dianggap buang waktu, malas mengunjungi dokter gigi atau takut dengan perangkat alat yang digunakan. Tak bisa dihindari, image horor nya ruangan perawatan gigi sudah melekat kuat di segala usia. Anak-anak, remaja, dewasa bahkan orang tua.
Kebiasaan menunggu sampai gigi sakit parah, keropos, berlubang, bengkak bahkan impaksi yang dibiarkan membuat keadaan kurang bisa cepat tertangani.
Menurut drg. Lidya Surbakti, gigi yang dibiarkan rusak parah dan menunggu sampai terasa sakit, memerlukan terapi yang tak sebentar sebelum pengobatan atau tindakan menambal dan mencabut.
“Jika gigi tersebut harus ditambal atau dicabut, harus menunggu sampai keadaan stabil atau tidak sakit dulu. Biasanya diberikan obat untuk beberapa hari atau terapi syaraf dulu, baru diambil tindakan. Hal ini untuk mencegah rasa sakit yang berlanjut.”
Penanganan gigi juga ada beberapa spesialis. Jadi, dokter gigi terbagi menjadi dokter gigi umum, dokter gigi spesialis syaraf, spesialis anak, orthopedia, bedah mulut dan konservasi. Penanganan sakit gigi yang beragam akan mendapat rujukan khusus sesuai dengan kondisinya.
Untuk mencegah gangguan sakit gigi, drg. Lidya memberikan tips perawatan gigi secara rutin. Diantaranya;
- Membersihkan gigi secara teratur setiap hari, saat bangun tidur, sehabis makan dan menjelang tidur.
- Pakai benang gigi untuk membersihkan sela-sela jangan lupa sikat gigi dengan posisi dari atas ke bawah dan sebaliknya lalu rongga gigi dalam disikat hingga ujungnya. Gunakan sikat gigi berbulu lembut yang dapat menjangkau ke seluruh permukaan gigi.
- Pakai obat kumur antiseptik
- Periksakan gigi paling sedikit 6 bulan sekali.
- Lakukan pembersihan karang gigi / scaling 6 bulan sekali.
Manfaat Pembersihan Karang Gigi / Scaling
Tidak perlu takut untuk membersihkan karang gigi karena pembersihan ini dilakukan hanya dengan getaran alat dan tidak mengikis gigi. Treatment nya juga dilakukan dengan sangat teliti. Seperti, pemeriksaan, pembersihan, penyikatan gigi dan pengolesan bahan pelindung gigi.
Disarankan jika hendak scaling sebaiknya makan dan minum terlebih dulu sebab setelah perawatan biasanya hingga 4 jam ke depan tidak diperbolehkan makan dan minum.
Manfaat scaling menurut drg. Lidya, akan membersihkan karang gigi yang disebabkan oleh plak menempel yang mengeras karena kurang oksigen masuk. Karang gigi yang sudah parah sampai masuk ke dalam sela gigi dan gusi akan mengakibatkan infeksi dan terjadi bau mulut karena bakteri bersarang di sana.
Selain itu, gusi dan gigi menjadi tidak sehat karena penumpukan karang gigi menimbulkan kompleksitas penyakit di dalam mulut.
Mulai usia berapa scaling dapat dilakukan? drg. Lidya merekomendasikan usia 16 tahun ke atas.
“Usia 16 tahun ke bawah sebaiknya tidak melakukan scaling karena struktur giginya belum kokoh dan masih banyak perubahan. Jika dilakukan scaling, bisa terjadi kerusakan atau pergeseran letak gigi. Dari yang tadinya rapi menjadi berantakan.”
Kesehatan gigi dan mulut sangat penting diperhatikan. Jangan lupa untuk selalu kontrol rutin dan melakukan tindakan yang dianggap perlu. Sebab mulut adalah gerbang pertama masuknya makanan dan minuman sumber nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Jika asupan makanan dan minuman berjalan lancar, tubuh pun akan berenergi dan menerima zat-zat yang diperlukan.
Jika sampai mulut dan gigi terganggu, makanan dan minuman akan terhambat masuk ke dalam tubuh. Gangguan kesehatan pun jadi melebar dan kemungkinan komplikasi terjadi. Sebaiknya, kita cegah dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut secara rutin untuk mencegah kerusakan gigi yang lebih parah.