Tigapuluh menit sebelum pertunjukan dimulai, terlihat para penonton telah mengantri di depan pintu masuk Hall BNI di Java Jazz Festival 2020. Tanpa terkecuali, semua ingin menyaksikan pertunjukan spektakuler dari Erwin Gutawa yang kali ini memadukan musik dengan rekaman suara penyanyi legendaris Chrisye. Sesaat sebelum konser dimulai ruangan mulai gelap, lalu suara musik pun terdengar. Bukan hanya itu, terdengar suara khas dari almarhum Chrisye menyapa penonton “Apa kabar semuanya? Selamat datang. Hari ini saya ditemani oleh sahabat saya. Mari kita sambut Erwin Gutawa!”
Suara tepuk tangan bergemuruh memberikan apresiasi kepada sang Maestro Erwin Gutawa, juga sebagai penghormatan kepada sang Legenda Chrisye. Dimulai dengan lagu Kala Sang Surya Tenggelam, diikuti lagu Semusim dan Medley Rock & Roll. Konser musik bertajuk “Chrisye Live by Erwin Gutawa” ini menampilkan kembali rekaman suara dan gambar yang diambil dari beragam panggung, tur dan konser tunggal Chrisye sepanjang tahun 1994 sampai tahun 2003. Erwin Gutawa mengatakan, “Setiap orang yang mendengarkan lagu Chrisye pasti akan terbawa suasana gembira. Suasana itulah yang ingin saya hadirkan malam ini.”
Pada konser musik ini Erwin Gutawa tampil bersama timnya yang sebagian besar adalah anak-anak muda, seperti pemain keyboard yang berusia 19 tahun juga pemain drum wanita muda yang sejak remaja telah bermain satu panggung dengan Erwin Gutawa.
Kemudian seorang musisi muda yang sedang digandurungi oleh milenial, Gerald Situmorang, turut hadir ke atas panggung membawakan lagu berjudul Sendiri yang diambil dari rekaman konser tahun 1994. Lagu tersebut dibawakan secara solo gitar, medley dengan lagu Selamat Jalan Kekasih yang membuat penonton terpukai. Ditambah tata cahaya panggung yang agak meredup dan gambar di layar yang menyerupai bintang-bintang, menjadikan suasana semakin syahdu. Berikutnya Gerald Situmorang memainkan lagu berjudul Untukku, sebuah lagu yang sangat emosional dan membuat siapa pun yang hadir akan merasa terharu.
Chrisye meninggal dunia pada tahun 2007, lalu 5 tahun kemudian Erwin Gutawa menciptakan sebuah lagu yang berjudul Kidung Abadi. Erwin Gutawa menginginkan lagu tersebut dibawakan oleh Chrisye sendiri. Berkat kemajuan teknologi akhirnya terkumpul 246 suku kata dari rekaman suara Chrisye yang kemudian digabungkan menjadi sebuah lagu yang utuh. Lagu yang liriknya ditulis oleh Gita Gutawa ini dinyanyikan dengan diiringi instrumen musik biola dan didedikasikan untuk Chrisye dan isterinya Damayanti Noor, yang juga baru saja menghadap Illahi beberapa waktu lalu. “Chrisye dan Yanti, kalian pasti sudah bahagia di sana, karena kalian saat ini telah bertemu,” kata Erwin.
Selain berkolaborasi dengan Gerald Situmorang, Erwin Gutawa juga memberikan sesuatu yang berbeda pada konser kali ini. Pria yang biasa memimpin orchestra ini menunjukkan kebolehannya bermain bass setelah lama tidak tampil sebagai bassist. Konser ditutup dengan lagu Pergilah Kasih yang membuat seluruh penonton ikut menyanyikannya dengan khidmat.
Erwin Gutawa mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim yang telah mensupport pertunjukan ini. Terutama kepada keluarga almarhum Chrisye. Ia juga juga berterima kasih kepada sahabat lamanya Jay Subiakto yang tanpa disangka naik ke atas panggung pada akhir acara dan menjadi kejutan tersendiri bagi Erwin Gutawa.
-DZ-