Penyebab Baper Dan Solusinya

baper

Halo Sobat Female, suka kesal kah jika sedikit-sedikit Sobat Female disebut Baper? Waduuh, kalaupun Baper biasanya karena ada alasan tertentu sih ya.

Tenang Sobat Female, kalau kalian merasa suka berada di titik dimana kalian tuh rasanya ingin menerkam buaya, kalian gak sendirian. Tapi sekali lagi, normalnya hal tersebut dikarenakan sesuatu, seperti beberapa alasan berikut ini.

  1. PMS (Premenstrual Syndrome)

Ini sifatnya hormonal ya Sobat Female, datangnya setiap bulan walau gak tentu. Di fase ini kadar sensitif Sobat Female lebih meningkat dari hari-hari biasanya. Atau bisa juga disebabkan karena rasa tidak nyaman saat tamu bulanan sedang banyak-banyaknya. Jadi apa aja bawaannya salah gitu ya. Gak boleh lihat atau dengar sesuatu yang tidak sreg di hati, rasanya mau langsung pesan tiket buat terbang ke Planet Mars dan menyepi disana sampai bapernya reda.

  1. Dibohongi

Dibohongi itu rasanya enggak banget memang ya, apalagi ini menyangkut kepercayaan yang harganya tidak ternilai dengan uang. Dan pasti bikin super bad mood banget tuh kalau tahu sedang dibohongi.

  1. Di-bully (Secara fisik)

Nah ini juga sensitif nih terutama untuk Kaum Perempuan. Walaupun misal kenyataannya kita mempunyai bentuk badan yang subur, tapi bukan berarti orang bisa seenaknya boleh bully fisik kita secara verbal ya. Sekalipun itu becandaan lebih baik hindari deh ya komen-komenin fisik orang lain. Dan ingat, sekarang body shaming seperti ini bisa dibawa ke ranah hukum lho, jadi bijaklah saat berkata-kata ya jangan sampai melukai perasaan orang lain.

  1. Ditanya “kapan”

Ini semacam hantu yang mengikuti di setiap kesempatan terutama di Hari besar saat Keluarga Besar berkumpul. Sampai-sampai rasanya takut menghadapi Hari Raya cuma karena males kalau ada Keluarga yang nanya, “kapan nikah? Kapan nambah momongan?”, dan “kapan-kapan” lainnya. Errrrrrrr.. Ketupat mana ketupat? Mamam nih!

Diantara keempat hal diatas, mana nih yang bikin Sobat Female gampang banget bikin bete? Atau adakah alasan lainnya?

Jika sudah ketemu akar permasalahannya, segera cari solusi. Jika solusi masih susah didapatkan, konsultasi segera ke psikolog atau ngobrol bersama keluarga dan teman. Jangan sampai memendam semua perasaan tidak nyaman karena perasaan tak nyaman yang dipendam suatu saat akan meledak dan berpotensi menimbulkan masalah baru. (Hani)

Pic Source : Pixabay

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *