Fakta bahwa masyarakat Indonesia masih sangat kurang mengonsumsi buah dan sayuran. Jauh tertingal dengan negara Asia yang sudah maju seperti Jepang dan Singapura. Hal ini dibuktikan dengan data dari Litbang Departemen Pertanian (Maret 2013) bahwa tingkat konsumsi buah di Indonesia per kapita hanya 34,55kg/ tahun. Padahal FAO dan WHO merekomendasikan untuk mengonsumsi buah 73kg/ tahun.
Menurut Prof. Dr. Ir. Tien R Muchtadi. Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, kekurangan asupan buah dan sayur dapat meningkatkan risiko kematian akibat kanker saluran cerna sebesar 14%, risiko kematian akibat penyakit jantung koroner sebesar 11% dan risiko kematian akibat stroke sebesar 9%. Penting sekali bagi masyarakat Indonesia mengonsumsi buah dua sampai empat porsi sehari. Dan tiga sampai lima porsi sayuran per harinya.
Nurfi Afriansyah, M.Sc Ph. Ahli gizi mengungkapkan bahwa manfaat utuh buah dan sayur bagi kesehatan merupakan sumber utama vitamin, mineral dan serat bagi tubuh.
“Vitamin dan mineral yang terkandung dalam buah dan sayuran dapat mengatur metabolisme dan melancarkan pencernaan serta peredaran darah.” Katanya.
Nurfi juga menegaskan bahwa buah dan sayuran sebagai pelengkap pedoman gizi seimbang. Selain itu, pedoman gizi seimbang tak cukup dengan lengkapnya komponen makanan pendukungnya, kebersihan dan kesehatan makanan yang dikonsumsi harus dipastikan bersih.
Prof. Tien juga menambahkan, bahwa dengan mengonsumsi buah dan sayuran setiap hari, akan menumbuhkan kualitas kesehatan anak.
“Agar anak menyukai buah dan sayuran, dapat diolah dengan berbagai penganan menarik, misalnya dibuat yoghurt, sop buah, tumis sayuran campur daging atau udang atau dibuat cake.” Ujarnya.