Shafira, brand pakaian Muslim yang telah menapaki perjalanan yang tak singkat. Waktu 30 tahun adalah usia matang dalam menjalani proses jatuh bangun sebuah perusahaan. Banyak try and error yang dialami untuk menuju sebuah kesuksesan. Karena kesuksesan yang disertai suatu proses, akan lebih paham bagaimana memutuskan keputusan dengan tepat.
Di tengah gempuran kompetitor dengan segala inovasinya, membuat tantangan tersendiri buat Shafira. Berikut tips menjalankan wirausaha dari Feny Mustafa.
Feny mengawali karirnya dengan modal yang tak besar namun keinginan kerasnya mampu mengejar segalanya. Motivasi dan panggilan hati agar dirinya dapat berguna untuk orang lain sangat kuat.
Tahun 1989 saat Feny memulai usaha pakaian Muslim Shafira terinspirasi dari keluhan teman – temannya yang tak diperbolehkan memakai hijab oleh pihak perusahaan tempatnya bekerja. Keluhan ini sering sekali dilontarkan oleh teman-temannya tersebut.
Akhirnya, Feny berinisiatif menjalankan bisnis pakaian Muslim dengan desain yang tak biasa. Feny punya misi untuk mengedepankan kreativitas dan inovasi sehingga pakaian Muslim dapat dihargai secara layak oleh masyarakat. Terutama oleh masyarakat Muslim sendiri.
Maju mundur usahanya, membuahkan pengalaman yang sangat berharga untuk dibagikan, berikut tips berbisnis a la Feny:
Mental Bisnis, merupakan modal utama dalam usaha. Modal tak cukup berbentuk uang. Namun bagaimana menciptakan dan membangun mental yang kuat dalam memutuskan sesuatu ketika menjalankan usaha, adalah hal yang sangat penting digarisbawahi.
Dengan mental bisnis yang kuat, pelaku bisnis akan berani memutuskan sesuatu tanpa takut rugi atau menanggung risiko. Karena akan beranggapan bahwa risikio yang dihadapi adalah suatu pelajaran berharga ketika harus mengambil keputusan ke depannya.
Networking , perluas jaringan relasi, partner kerja dan pendekatan terhadap masyarakat umum adalah satu hal yang sangat penting bagi Feny. Mengingat segala peluang dan kemudahan serta kelancaran urusan akan terwujud jika banyak dukungan dari berbagai pihak.
Keahlian Suatu Bidang, Feny mengatakan bahwa dalam berbisnis, tak harus selalu berpatokan pada penguasaan suatu bidang. Solusinya adalah bekerjasama dengan para pihak yang menguasai kemampuan tertentu. Tetapi bukan berarti menyepelekan suatu keahlian. Sebagai pelaku usaha tentu saja wajib unggul dalam suatu bidang walaupun kemampuannya tak digunakan dalam kegiatan usaha tersebut.
Feny memberi contoh, ketia mendirikan Shafira, Ia tak menguasai desain baju atau menjahit tetapi Feny mempunyai keahlian lain yang dapat mendukung dan memberi nilai tambah terhadap usaha yang dibangunnya.
“Jadi, dalam kondisi apapun, selagi ada kemauan pasti ada jalan. Jangan sampai kita membatasi diri karena tak punya modal usaha secara materi maupun skills, semua bisa disiasati dengan mencari partner kerja yang cocok dan dapat memupuk kepercayaan dengan baik.” Pungkas Feny.
Kesimpulannya, ketika memutuskan untuk membuka usaha, lihat dulu peluang dan lakukan eksekusi usaha dengan perhitungan yang tepat. Lakukan evaluasi atas pekerjaan yang telah dilakukan untuk membuat keputusan selanjutnya.