Sudah menjadi ciri khas kuat dalam setiap gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) yang sudah memasuki tahun ke-8 ini. Dengan konsep busana berlatar Budaya Indonesia, membuat penampilan setiap desainnya mempunyai karakter. IFW masih digelar oleh Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) digelar 27-31 Maret 2019
Seperti diungkapkan Poppy Dharsono, Presiden IFW/Ketua Umum APPMI. Menurutnya, busana yang dirancang tanpa sentuhan budaya, akan hambar dan tidak mempunyai nilai tambah.
“Semoga dengan suksesnya Indonesia Fashion Week setiap tahunnya, akan memberi dampak kemajuan berbusana yang berkarakter karena banyak inspirasi yang dapat dipetik melalui ajang ini.” Kata Poppy.
“Acara seperti IFW pun dapat memberi dampak dan penetrasi upaya promosi terhadap pelaku UMKM yang produktif. Di antara mereka masih banyak yang belum paham bagaimana cara berpromosi yang efektif untuk hasil karyanya.”
Poppy juga mengungkapkan bahwa hasil karya pengrajin yang banyak diproduksi di setiap daerah, sebaiknya diapresiasi dengan selalu diangkat dalam segala kesempatan. Seperti Budaya Kalimantan ini, belum banyak yang mengangkatnya.
“Budaya Kalimantan belum banyak yang mengangkat dalam event besar sehingga gaungnya kurang. Padahal Rumpun masyarakat Kalimantan yang terdiri dari etnis Melayu, Dayak, Banjar, Kutai dan Dayak Paser memberikan daya tarik yang unik dan menarik. Tambah Poppy.
Budaya Kalimantan yang banyak dikenal masyarakat dan baru diaplikasikan ke busana, baru Sarung Samarinda saja. Yang lainnya belum terungkap banyak.
Di Indonesia Fashion Week ke-8 ini, akan mudah ditemui ornamen khas Kalimantan, mulai dari interior, rancangan busana dan walpaper akan menghadirkan pesona Borneo yang eksotis dengan inspirasi dari motif keris, flora dan fauna yang menjadi ekosistem di dalamnya.
Poppy juga punya harapan bahwa setiap desainer selayaknya bersinergi dengan para perajin di setiap daerah dan meningkatkan kebiasaan cinta budaya Indonesia untuk masyarakatnya.
“Jika kita cinta Budaya Indonesia, berarti satu langkah mendukung kemajuan perekonomian bangsa sudah dilakukan. Karena UMKM adalah jantungnya ekonomi dan jika UMKM maju, kesejahteraan pun terwujud. Industri fashion termasuk di dalamnya.” Ungkap Poppy.
Gelaran Indonesia Fashion Week kali ini lebih terbuka untuk seluruh penggemar fashion. Tak hanya model dan perancang yang dominan berperan. Namun seluruh elemen dilibatkan. Mulai dari influencer, Blogger, Vlogger dan pelaku fashion yang punya minat tinggi akan punya tempat di IFW.
Selain itu, desainer dari Myanmar dan Uzbekistan juga turut serta berpartisipasi ambil bagian dari perhelatan IFW yang akan menampilkan lebih dari 20 peragaan busana. Nantikan juga 10 desainer Indonesia yang akan terpilih menjadi The Raising Star.