Festival tari kontemporer terbesar di Asia Tenggara IDF (Indonesian Dance Festival) akan hadir kembali pada 2-6 untuk lokasi yang terkonfirmasi untuk pertunjukan ini di Graha Bhakti Budaya dan Komunitas Salihara Arts Center.
Dalam setiap periodenya selalu mengangkat tema berbeda, Indonesian Dance Festival 2024 mengusung tema “Liquid Ranah” IDF 2024 mengajak seniman dan penonton untuk menjelajahi berbagai kemungkinan gerak yang cair. Dengan eksplorasi bentuk, identitas, kenangan, suara, gestur, tindakan, dan pikiran, festival ini merayakan bagaimana tari kontemporer memperkaya interaksi kita dengan tempat, komunitas dan media sehari-hari.
Festival yang sudah berjalan ke-17 kalinya ini akan menyajikan berbagai program menarik mengajak penonton untuk menyelami pengalaman ke dalam diri dengan menerjemahkan visual yang disaksikan. IDF 2024 dimeriahkan dengan berbagai program seperti Evening Performances, Kampana dan Matatari. Bagi para praktisi tari dan peminat tari kontemporer dapat menyelami lebih dalam dengan mengenal prosesnya lebih jauh melalui workshop dan masterclass dari para seniman dan koreografer yang melengkapi program IDF 2024.
Salah satu program IDF adalah Kampana merupakan sebuah laboratorium yang menyediakan waktu dan ruang bagi seniman muda dalam mengembangkan penelitian artistik dalam menjalani proses kreatif dan menciptakan karya baru. Para peserta Kampana yang akan pentas di IDF mengikuti workshop secara daring dan luring sebagai pengayaan lebih dalam.
Pada 18-20 September 2024 peserta Kampana mendapatkan kesempatan workshop tatap muka untuk memperoleh asupan ide yang lebih luas lagi dan perbaikan-perbaikan karyanya melalui proses dialog, pertukaran pikiran dan diskusi yang lebih intim bersama rekan-rekan kurator dan mentor yang diundang.
Bertempat di Gedung Teater Salihara Jakarta, ruangan Studio Tari tempat Workshop Kampana terlihat beberapa peserta Kampana yang sedang berlatih sebagai bahan presentasi dalam diskusi serta tiga kurator terlihat mempersiapkan workshop Kampana. Mereka yang hadir sebagai peserta adalah Ela Mutiara, Ishvara Devati, Wayan Sumahardika dan Try Anggara dari Indonesia, sisanya Bunny Cadag dari Filipina dan Noutnapha dari Laos. Sementara Kurator yang hadir adalah Linda Mayasari, Nia Agustina dari Indonesia dan Arco Renz dari Jerman.
Atmosfer kebersamaan dalam memperoleh hasil maksimal terlihat dalam diskusi intens antara peserta kampana dan kurator yang saling menjabarkan pendapat hingga presentasi karya peserta melalui showcase yang dipertunjukkan oleh semua peserta Kampana yang hadir.
Berbagai inspirasi dari pengalaman hidup masing-masing peserta seperti Try Anggara yang menampilkan tarian dengan gerakan membungkus nasi karena saat kecil hampir setiap hari melihat kegiatan tersebut dari ibunya yang berjualan hingga terekam dalam alam bawah sadarnya bahwa semua gerakan dalam proses membungkus nasi menjadi satu refleksi perasaan mendalam dalam memahami dinamika perjalanan hidup yang lebih luas.
Ela Mutiara yang banyak melibatkan unsur sejarah, tradisi, pola hidup dan perempuan dalam perspektif sosial Budaya Sunda ini dalam proses kreatifnya menempatkan tubuh sebagai medium utama yang diekspresikan melalui karya tari, video, seni pertunjukan dan pameran sejak 2020.
Workshop Kampana dengan kegiatan diskusi intensif dan intim ini menjadi ajang pertukaran ide yang saling menguatkan dalam proporsi karya juga memberi warna pada karya masing-masing. Program-program menarik lainnya ditunggu pada acara puncak Indonesian Dance Festival 2024 pada 2-6 November 2024!