Women In Fintech Empowering Next Generation

Kedutaan Amerika Untuk Indonesia menyelenggarakan seminar ini pada 11 Agustus 2022 di Mandarin Oriental Jakarta. Mengusung tentang peran perempuan dalam dunia fintech sebagai upaya memberdayakan masyarakat luas dalam implementasi literasi dan inklusi keuangan.

Hubungan perempuan dengan teknologi, keuangan dan strategi pengaturannya sangat melekat. Kecermatannya dalam mengatur keuangan baik untuk diri pribadinya, keluarganya atau dalam usahanya, membuat perempuan cukup diandalkan menjadi manajer keuangan agar semua kebutuhan terpenuhi. Kondisi tersebut, memberikan peluang besar bagi perkembangan industri baru yang sedang naik daun, yakni Financial Technology (Fintech).

Fintech yang kian pesat dengan berbagai inovasi dan fungsionalnya, dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas dalam berbagai proses transaksi keuangan. Dampaknya pun sangat terasa baik dalam implementasi inklusi keuangan yang didorong oleh pemerintah.

Jika keterlibatan perempuan setara dalam industri fintech, tentu saja akan memberikan sudut pandang dan persepsi luas. Mengingat pola pikir perempuan dan laki-laki ada perbedaan signifikan dari bagaimana menyusun strategi hingga mengeksekusi sebuah ide yang menjadi solusi.

Seperti yang dikatakan Claudia Kolonas selaku Co-Founder Pluang, sebuat startup yang menyediakan berbagai instrumen investasi, bahwa perempuan perlu lebih banyak dilibatkan sebagai mitra dalam berbagai kegiatan usaha fintech. Sebab berkaca dari perusahaan yang dirintisnya, posisi manajemen didominasi oleh perempuan sebagai wujud untuk mengakui dan menyalurkan berbagai bakat perempuan yang berpotensi memberikan kemajuan usahanya.

Claudia menekankan bahwa upaya menuju kesetaraan gender dalam dunia fintech, memerlukan kolaborasi pihak lain untuk memberikan edukasi terkait fintech serta mendorong sosialisasinya secara massif kepada seluruh kalangan masyarakat khususnya perempuan. Selain edukasi dan sosialisasi, Claudia juga menyarankan semua perempuan untuk lebih dekat mengenal fintech dan menggunakannya sebagai support system aktivitasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menegaskan bahwa dengan hadirnya fintech merupakan bagian dari solusi agar para perempuan dapat terus produktif dan berkembang dengan bantuan platform fintech. Misalnya, UMKM yang selama ini hanya memasarkan secara offline dengan platform fintech dapat dimaksimalkan jangkauan pemasarannya bahkan mudah dalam memperoleh pinjaman modal yang dibutuhkannya.

Friderica Widyasari Dewi selaku Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan pernyataan yang membuahkan solusi dari pernyataan Claudia Kolonas dan Menkeu Sri Mulyani, Friderica menjabarkan berbagai langkah yang sudah ditempuh OJK dalam memberikan akses seluas-luasnya dalam memfasilitasi peran-peran perempuan yang menjalankan usahanya sendiri atau berbagai aktivitas lainnya yang membutuhkan sistem transaksi keuangan berupa pembayaran, pinjaman hingga investasi. Salah satunya melalui edukasi berkelanjutan dalam berbagai program, membuat seri literasi keuangan digital pada website OJK dan menyelenggarakan program workshop dan seminar bagi UMKM.

Dalam forum diskusi yang dihadiri perwakilan berbagai startup, perusahaan multinasional dan perwakilan usaha fintech di Indonesia ini, membahas kiprah kepemimpinan perempuan yang belum setara.

Masih banyak perempuan yang belum mendapatkan kesempatan menduduki posisi-posisi strategis dalam perusahaan fintech. Menurut data IMF 2022, hanya 10 persen perempuan yang berhasil menduduki posisi strategis sebagai pemimpin dalam perusahaan fintech. Artinya, masih menjadi pe er besar dalam memajukan kiprah perempuan dalam menduduki kepemimpinan dalam dunia fintech ini.

Rama Sridhar dari Mastercard Asia Pacific, menyatakan bahwa perempuan di manapun harus dimotivasi untuk melangkah dan berproses menuju puncak kepemimpinan.

“Menjadi pemimpin, tak harus menjadi terkenal dulu, lakukanlah apa yang mampu kamu lakukan. Dimulai dari lingkungan terkecil dulu atau dari grup dan team work yang sedang dijalani dan dikoordinasi.” Ujarnya.

“Dengan hadirnya perempuan dalam berbagai posisi strategis dunia fintech, memberikan bank ide yang cukup dalam, beragam dan luas jangkauan pola pikirnya. Jadi, jangan sia-siakan potensi ini. Agar kemajuannya dapat dirasakan oleh masyarakat luas.” Pungkasnya.

Sesi diskusi dengan jeda networking ini, memberikan aura semangat yang membekas pada semua audiens yang didominasi oleh perempuan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *