Tip Menghindari Bahaya Penculikan Anak

Berita penculikan anak di daerah Ciledug yang baru-baru ini tersiar di banyak media menjadi peringatan bagi semua orang tua yang masih mempunyai anak mulai batita hingga usia sekolah. Mengingat maraknya kasus predator anak dan berbagai kejahatan yang mengintai anak-anak untuk dijadikan objek kepentingan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Anak-anak yang tak selalu bersama orang tua karena sewaktu-waktu harus beraktivitas seperti bermain, sekolah, les dan lain-lain yang dilakukan di luar rumah maka dari itu, selain mendampingi, memberikan pengertian tentang bahaya penculikan dengan narasi yang mudah dipahami anak juga sangat penting.

Beri pengertian pada anak dengan cara berikut ini:

Pemahaman Hubungan Sosial dengan Orang Asing

Mengajarkan untuk selalu ramah dan baik kepada setiap orang adalah kewajiban. Saat mengajarkan hal ini, perlu ditambahkan pemahaman juga tentang bagaimana menghadapi orang asing yang belum pernah dikenalnya.

Ajak anak untuk selalu kritis pada saat bertemu orang asing yang mengajaknya bicara atau memberikan sesuatu. Tegaskan supaya anak tidak langsung menerima pemberian tersebut sambil memberikan pengertian bahwa menerima sesuatu harus mendapatkan izin dari orang tua atau keluarga terdekat. Pengertian ini akan memberikan pemahaman sosial juga pada anak kelak saat dewasa, tidak mudah menerima gratifikasi atau sogokan untuk hal-hal yang di luar haknya.

Ajarkan tetap sopan santun pada setiap orang yang ditemuinya termasuk orang asing, namun untuk memenuhi ajakan, menerima pemberian dan hal-hal lainnya, harus sepengetahuan dan izin dari orang tua. Jika orang asing tersebut memaksa, arahkan anak untuk menghindar dan meminta bantuan guru atau orang-orang yang dikenal di sekitarnya.

Memberi Gambaran Tempat Aman Saat Di Luar Rumah

Jika anak sudah tidak diantar jemput lagi oleh orang tua saat pulang dan pergi sekolah, berikan arahan pada saat menunggu jemputan atau kendaraan umum. Tempat-tempat yang aman disinggahi anak pada saat menunggu sesuatu adalah ruang tunggu di sekolah, pos satpam dan tempat-tempat umum yang terdapat banyak petugas resmi.

Saat ada sesuatu yang perlu ditanyakan anak ketika di luar rumah, arahkan hanya bertanya pada polisi atau petugas-petugas resmi fasilitas publik di tempat anak berada.

Jika anak tidak menemukan tempat bertanya yang sesuai, arahkan untuk menghubungi keluarga melalui handphone dan menelepon di tempat aman.

Ajarkan Konfirmasi atau Verifikasi Sesuatu

Salah satu untuk mengajarkan anak bersikap kritis adalah melalui mengasah komunikasi dengan intens, jika anak mendapatkan informasi dari orang asing yang mengajaknya pergi atau atau memberi sesuatu atau bahkan orang asing tersebut mengatasnamakan orang tua dan keluarganya untuk menjemput. Pada contoh moment tersebut kesempatan orang tua memberikan pengertian kepada anak untuk belajar konfirmasi dan verifikasi.

Dengan cara menanyakan kepada orang tua tentang orang asing tersebut dan ketika orang asing tersebut menolak dikonfirmasi, anjurkan anak untuk segera menyudahi percakapan dan meninggalkan orang asing tersebut secara baik-baik. Jika terjadi paksaan atau kekerasan, ajarkan anak untuk membela diri, berteriak atau menghindar secara keras.

Bekali Kontak Keluarga

Kontak keluarga diberikan dalam catatan kecil atau buku kecil yang diselipkan dalam tas anak. Isi dengan nomor handphone orang tua dan keluarga inti, jika sewaktu-waktu perlu menghubungi orang tua namun nomornya tidak aktif, maka bisa menghubungi anggota keluarga lainnya. Usahakan menumpang menghubungi gadget guru jika tidak membekali anak gadget.

Bekali hanya handphone yang berfungsi untuk menelepon dan mengirim pesan SMS saja, tidak perlu ada sambungan internetnya jika anak dibatasi dalam berselancar di dunia maya.

Koordinasi dengan Guru

Komunikasi antara orang tua dan guru harus terjalin dengan baik. Usahakan untuk dekat dan saling mengenal agar bisa saling berkoordinasi dengan nyaman dan lancar. Orang tua dan guru atau petugas institusi tempat anak beraktivitas bisa saling memberikan informasi kegiatan anak dan cross check informasi.  

Selain memberikan pemahaman hal-hal di atas pada anak, orang tua pun wajib memerhatikan pola asuh pada anak dan pemenuhan hak-haknya yang perlu dilindungi. Karena terkadang, penerapan gaya hidup pada anak yang kurang tepat dapat mengundang kejahatan tersebut.

Hal-hal yang perlu dilakukan orang tua terhadap anak agar terhindar dari bahaya penculikan:

Melakukan Pengawasan di Tempat Umum

Pada saat bepergian bersama pun tak boleh luput dari pengawasan orang tua, misalnya ketika anak ingin ke toilet, jajan atau sekadar main di playground harus selalu berada dalam pengawasan orang tua. Karena dalam kelengahan ini biasanya penculik mengintai dengan mudah.

Biasanya, orang tua akan mengajarkan anak untuk mandiri ke toilet sendiri dan membeli sesuatu sendiri dan orang tua sibuk sendiri hanya bermain gadget. Kondisi di tempat umum memungkinkan segala hal kejahatan terjadi, jadi pengawasan harus dilakukan walau mengajarkan anak mandiri. Harus melihat situasi dan kondisi yang tepat pada saat mengajarkan anak mandiri.

Tidak Memberikan Perhiasan dan Aksesoris Berlebihan

Memberikan perhiasan atau aksesoris untuk anak merupakan bagian dari kasih sayang namun sebaiknya tidak membiarkan anak mengenakan perhiasan pada saat di luar pendampingan orang tua, begitu pula saat membekali gadget mewah. Karena hal ini dapat mengundang kejahatan.

Selain untuk menghindari kejahatan penculikan pada anak, dengan tidak memberikan fasilitas mewah sebelum cukup umur, akan mengajarkan anak untuk hidup bersahaja dan bijaksana dalam jangka panjang.

Mempekerjakan Pengasuh dengan Identitas Jelas

Memilih pengasuh juga harus selektif. Usahakan identitas pengasuh anak diketahui bukan sekadar dari dokumen pada saat Ia mendaftar saja namun orang tua pengguna jasa pengasuh ini harus mau mengenalnya secara fisik, baik tempat tinggalnya, keluarganya maupun aktivitas-aktivitasnya.

Jalin kedekatan yang baik dengan pengasuh anak dan manusiakan pengasuh anak agar mereka dapat menjaga anak dengan baik.

Mari kita jaga anak-anak dari bahaya penculikan dimulai dari pola asuh dan gaya hidup dari keluarga masing-masing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *