Selamatkan Hiu Tak Harus Turun Ke Laut

shark-892669_640

Gaya hidup masyarakat dalam ber-kuliner muncul trend aneka hidangan berbahan dasar Ikan Hiu. Menurut data dari WWF (World Wide Fund for Nature) Indonesia, sekitar 30% dari 135 hotel dan restoran di DKI Jakarta masih menyediakan hidangan berbahan dasar hiu. Tingginya permintaan hidangan hiu semakin membawa ke ambang kepunahan. Para nelayan yang kurang memahami pentingnya hiu untuk ekosistem laut, tidak peduli dengan ancaman kepunahan. Menurut mereka, itu adalah ladang penghasilan tambahan mereka yang menjanjikan di samping panen jenis ikan yang diperbolehkan.

Hiu merupakan Apex Predator di lautan yang sangat penting. Hiu merupakan salah satu predator tingkat tinggi yang berfungsi untuk mengendalikan pertumbuhan hayati laut agar seimbang. Jika pertumbuhan hayati laut seimbang, maka ekosistem laut terjaga.

Bayangkan jika hiu punah, populasi ikan-ikan lainnya meningkat, tumbuhan laut semakin berkurang ketersediaannya dan beberapa ikan pemangsa kerang akan menghabiskan kerang yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan fotosintesis lamun agar ikan-ikan kecil mampu bertahan hidup. Kekeruhan air pun meningkat dan laut menjadi kotor.

Kelebihan lain dari hiu, ikan ini memakan hewan laut yang sakit dan terluka sehingga kebersihan air laut terjaga.

Fakta yang membuat miris, menurut catatan FAO (Food and Agriculture Organization) nelayan Indonesia merupakan penangkap hiu terbesar di dunia. Pada periode 200-2010 hiu yang ditangkap seberat 109.248 ton.

Bahkan sebagian nelayan yang menganggap saat menangkap hiu adalah tangkapan sampingan, mereka hanya mengambil siripnya saja, selebihnya dilempar kembali ke laut. Padahal hiu tanpa sirip tak lama bertahan hidup. Lambat laun akan mati dan mengotori air laut.

Jika tak banyak permintaan hiu dari restoran dan kafe, nelayan akan gencar melakukan penangkapan hiu karena menjadi pundi-pundi rupiah bagi mereka. Oleh karena itu, agar hiu terhindar dari kepunahan, gaya hidup mengonsumsi hidangan hiu sebaiknya dihindari.

Sebagai masyarakat yang peduli lingkungan dan peduli ekosistem laut, berikut ini yang bisa dilakukan:

  1. Tidak mempromosikan kuliner hiu baik secara individu maupun di media massa.
  2. Jika membeli Sea Food, beli ikan yang tidak dilindungi sebagai predator laut
  3. Sebarkan kampanye #SOSharks untuk menghentikan penjualan hiu di pasar swalayan, toko online dan restoran.

Menjaga ekosistem laut sama saja dengan menjaga planet bumi yang aman, nyaman dan terjaga untuk sekarang dan selama-lamanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *