Indonesian Dance Festival 2022 Memasuki Dekade Ketiga, Sambut Rangkaian Acaranya!

Indonesia patut berbangga mempunyai festival tari Indonesian Dance Festival (IDF) yang bertahan dan langgeng dari sejak berdirinya pada 1992. Didirikan oleh Melina Surya Dewi, Maria Darmaningsih dan Nungki Kusumastuti  yang kini sekaligus sebagai pengurus Yayasan Loka Tari Nusantara yang menaungi IDF.

IDF semakin tumbuh menjadi dewasa dengan melalui proses kreativitas dan inovasi serta tempaan dalam tuntutan zaman serta bersaing dengan seni budaya luar yang menggempur jiwa anak-anak muda Indonesia dan mudah merebut hati anak-anak muda Indonesia yang menjadi fanatik mengadopsinya.

IDF termotivasi untuk memosisikan agar lebih dicintai di negerinya sendiri dan mampu memikat kembali generasi muda untuk membesarkan budayanya sendiri dengan penuh kebanggaan. Maka, menjelang usianya yang ke-30 tahun, IDF menggelar kembali Indonesian Dance Festival 2022 yang digelar di Taman Ismail Marzuki dan Komunitas Salihara pada 22-28 Oktober 2022. Mengusung tema RASA: Beyond Bodies.

Tema RASA diangkat sebagai representasi dari berbagai lapis pengalaman yang merupakan akumulasi dari pengalaman ragawi, inderawi, psikologi, spiritual dan batiniah. Maka dalam edisi ulang tahun IDF ke-30 ini, tema RASA: Beyond Bodies menjadi platform di mana akan bertemunya berbagai kebudayaan berbeda yang saling bersinergi dan saling memberikan nyawa pada masing-masing budaya sehingga tercipta rasa baru dan ramuan yang penuh inovasi dan kolaborasi.

Ki-ka: Nungki Kusumastuti – Melina Surya Dewi – Maria Darmaningsih Foto: IDF

Nungki Kusumastuti sebagai salah satu pendiri IDF mengungkapkan bahwa di usia IDF ke-30 sudah waktunya melakukan regenerasi karena IDF harus mulai beradaptasi dengan kebiasaan anak muda yang akan menjadi penerus IDF untuk tetap tumbuh dan berkembang dalam segala zaman. Oleh karena itu, ditunjuk Ratri Anindyajati sebagai Director IDF 2022 yang memimpin tim kerja muda untuk memberikan ruang pikiran, ide, kreativitas dan kontribusi hasil pemikiran anak muda yang dititiskan pada nyawa IDF yang output nya diharapkan akan lebih diterima dan dicintai anak-anak muda yang akan memperkuat keberlangsungan IDF ke depannya.

Nungki menegaskan walau jiwa muda mendominasi IDF, senior dalam tubuh IDF pun masih memegang peranan penting dalam memberikan idealisme sekaligus membimbing tim muda agar tetap berada di jalur yang tepat dalam mengusung berbagai tema dan program IDF agar tetap menjadi wadah bagi talenta-talenta tari Indonesia untuk berkembang, berani tampil dan berjejaring. Hal ini juga diaminkan oleh dua pendiri lainnya Melina Surya Dewi dan Maria Darmaningsih.

Ratri Anindyajati. Foto: IDF

Ratri Anindyajati selaku Direktur IDF 2022 menyatakan bahwa visi IDF yang sudah ditanamkan oleh para pendiri, akan terus diperkuat dengan berbagai pengembangan ide, pemikiran dan berbagai terobosan yang dapat memajukan IDF. Ratri mengatakan bahwa seni tari tak sekadar untuk hiburan namun di dalamnya ada berbagai penunjang yang dapat menciptakan berbagai manfaat serta peluang.

Misalnya, dalam bidang profesional banyak hal yang membutuhkan sentuhan karya seni. Baik secara gerakan, suara maupun instrumental. Maka, seni tari yang merupakan perpaduan dari gerakan, refleksi jiwa dan suara-suara alat musik akan menjadi peluang yang dapat digali sebagai pengembangan karir bagi para koreografer, musisi dan komponen-komponen pendukung lainnya.

Rangkaian Acara IDF 2022

Sumber Foto: IDF

IDF 2022 sudah dimulai dengan Program Kampana sejak Mei dengan mewadahi para koreografer muda Asia dengan bimbingan tim kurator. Kurator terdiri dari Linda Mayasari (Yogyakarta), Sal Murgiyanto (Yogyakarta), Hartati (Jakarta), River Lin (Taiwan/Prancis), Nia Agustina (Yogyakarta)dan Arco Renz (Belgia/Jerman). Di tangan para kurator andal ini, diharapkan para talenta muda dapat berkembang dan mematangkan karyanya.

Program Road to IDF selama Agustus hingga Oktober 2022, berikut program-program yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas melalui daring:

1. Vasana Tari, diadakan setiap Sabtu mulai 20 Agustus di kanal Instagram @Indonesiandancefestival

2. Layar Terkembang, (25-28 Agustus). Persembahan 13 film tari pendek oleh seniman tari dari 10 wilayah di Indonesia dan 3 negara Asia. Seri film ini akan ditayangkan pada 25-27 Agustus. Di akhir seri program, akan dihadirkan 2 diskusi film bersama kurator, seniman tari, praktisi tari, serta pemangku kepentingan pendukung ekosistem kesenian dan kebudayaan pada 28 Agustus. Seluruh film dan diskusi akan disiarkan langsung di kanal YouTube Indonesian Dance Festival.

3. Dance Talks (Bincang tari, September). Serangkaian diskusi seputar kerangka kuratorial RASA: Beyond Bodies, juga perkembangan tari kontemporer di Indonesia.

4. Pemetaan Tari Indonesia (September). Seri cerita mengenai empat koreografer perempuan lintas generasi dalam dunia tari kontemporer Indonesia, disajikan dalam format video berseri di kanal Youtube Indonesian Dance Festival.

Pada acara puncaknya selama 22-28 Oktober 2022 di Taman Ismail Marzuki dan Komunitas Salihara, masyarakat dapat menyaksikan langsung 14 pertunjukan, mengikuti 8 lokakarya dan master class, berpartisipasi dalam 8 diskusi dan mengunjungi pameran arsip retrospeksi perjalanan 30 tahun IDF.

Dengan adanya festival tari kontemporer besar yang melibatkan berbagai insan seni tari dari berbagai daerah, negara, lintas budaya dan berbagai komponen pendukungnya, memberikan kekayaan tersendiri terhadap nilai Budaya Indonesia yang selalu berkembang dan mengikuti dinamika setiap zamannya dengan tetap mempertahankan akarnya yaitu Budaya Indonesia sebagai fondasi IDF.

Dukungan penuh dari pemerintah dan berbagai institusi seperti Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta; Dinas Kebudayaan DKI Jakarta; Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia; Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia Bakti Budaya Djarum Foundation; BCA; Japan Foundation; Australian Council for the Arts; Cemeti – Institut untuk Seni dan Masyarakat melalui afiliasinya dengan The Next Generation Programme Prince Claus Fund; Komunitas Salihara; dan berbagai pendukung lainnya yang sedang dalam konfirmasi. Memberikan tambahan kekuatan bahwa IDF eksistensinya layak dipertahankan dan dikembangkan sebagai wadah yang memberikan kekuatan identitas bangsa dari segi budaya.

Dukungan pun diharapkan dari masyarakat luas agar tak sekadar mengenal seni tari sebagai salah satu hiburan saja namun bisa juga menjadi potensi pengembangan karir dan alternatif media komunikasi yang berkarakter.  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *