
Kebudayaan yang dimiliki Indonesia sendiri kurang diminati warganya karena dianggap oleh sebagian orang sebagai hal yang kuno dan tidak menarik. Ketertarikan anak muda terhadap budaya luar, misalnya lagu-lagu barat, drama Korea dan lain-lain membuat budaya sendiri terkesampingkan. Bahkan tak sedikitpun dilirik. Padahal orang luar menganggap budaya kita ini mahal dan unik.
Lain halnya dengan Citra Natasya, anak muda dengan segudang kegiatan sangat ini sangat cinta dengan budaya bangsa sendiri terutama untuk tarian tradisional. Citra senang menari kategori apa saja sejak sekolah dasar namun beranjak remaja, Ia lebih tertarik menari tradisional setiap daerah di Indonesia. Makanya diperdalamnya tarian-tarian tradisional tersebut dengan inovasi gerakan yang beragam.
Citra dan suaminya mengelola V1mast sebuah band yang mengangkat budaya Indonesia. Jadi, lagu-lagu modern digabungkan dengan musik tradisional sehingga unik dan menarik. V1mast kerap manggung hingga mancanegara. Walau pandemic ini sempat tertunda untuk beberapa pertunjukkan namun tak kehabisan cara untuk tetap hidupkan eksistensinya via online.
“Kolaborasi seni modern dan tradisional ini bertujuan untuk menciptakan daya tarik anak muda agar lebih menyukai budaya sendiri.” Katanya.

Citra tergabung dalam CIOFF (Conseil International des Organisations de Festivals de Folklore et d’Arts Traditionnels) Indonesia, organisasi kebudayaan internasional non-pemerintah dan merupakan partner resmi UNESCO yang bertujuan untuk mengajak kawula muda melestarikan budaya daerah masing-masing terutama kekayaan budaya tak benda. Kegiatannya di CIOFF cukup memberinya banyak referensi dan wadah untuk mengembangkan bakat dan aspirasinya.
Melalui tangan dinginnya, Citra memaksimalkan kemampuannya untuk mengajak kawula muda seusianya untuk berperan banyak dalam memajukan bangsa melalui kemampuan yang dimiliki masing-masing. Karena Ia sadar bahwa generasi muda adalah tonggak segala aktivitas dan menjadi penentu masa depan bangsa karena ditangannyalah dibuat berbagai karya dan kebijakan.
Maka Citra dan rekan-rekannya selain aktif di CIOFF juga menjadi penggerak Rumah Milenials yang mewadahi bakat-bakat dan aspirasi anak muda yang dapat disumbangkan dalam pembangunan fisik dan mental kaum muda agar dapat tersalurkan dengan tepat dan memberi kontribusi nyata dalam karya nyatanya.
Tak cukup di situ, Citra juga memberdayakan perempuan-perempuan Indonesia dalam House of Perempuan yang digagasnya bersama beberapa rekan. Selain memberikan berbagai macam edukasi juga memberikan wadah untuk menyalurkan keahlian sehingga dapat dipetakan potensi para anggotanya.
“Sebelum pandemi, banyak event yang diselenggarakan bersama “Hope” sebutan untuk Hoiuse Of Perempuan. Namun pandemi tak menghalangi langkah kami untuk tetap berbagi dengan para anggota. Konsep pun kami ubah dengan event online via aplikasi.” Ujarnya.
Segudang kegiatannya dapat berjalan beriringan dengan urusan keluarga kecilnya. Mama muda dengan dua buah hati ini setiap harinya mengutamakan dulu kepentingan keluarga baik memenuhi kebutuhan buah hati juga suaminya. Bahkan Citra setiap hari mempunyai rutinitas di kantor sebuah perusahaan sebagai Marketing Communication.
“Saya utamakan kebutuhan keluarga dulu di pagi hari setelah itu ngantor dan selebihnya kegiatan di organisasi. Kalau dikatakan lelah pasti ya tapi karena saya cinta dengan semua kegiatan itu, saya nikmati saja.” Ungkapnya dengan senyum optimis.
“Harapan saya untuk anak-anak muda ke depannya, jangan sia-siakan waktu yang ada sekarang karena waktu tak akan pernah kembali dan kesempatan tak akan datang dua kali. Jangan dibiarkan kekayaan budaya yang kita miliki terabaikan. Mari sama-sama kita pelihara dan lestarikan agar identitas bangsa semakin kuat dan lebih bermartabat di mata bangsa lain.” Pungkasnya.