Anak sejatinya menganggap orang tua dan rumahnya adalah tempat/ naungan yang aman untuk dia berlindung dan nyaman untuk dia mengadu. Namun jika “rumah” tersebut tidak bisa menciptakan rasa aman dan nyaman, bahkan membuatnya terus merasa bersalah dan ketakutan karena terlalu sering dimarahi, maka akan muncul tekanan dalam dirinya.
Anak yang sering mendapat kekerasan baik secara verbal maupun non verbal dari orang tuanya bisa membuat si anak merasa takut dan terancam. Biasanya ia cenderung menjadi pendiam dan tidak percaya diri. Yang berbahaya adalah jika rasa tersebut tidak diperhatikan dan disikapi dengan baik, maka akan muncul berbagai masalah yang lebih besar.
Anak bisa mencari “rumah” lain yang lebih nyaman untuk dia menaruh kepercayaan. Yang dikhawatirkan adalah “rumah” barunya tersebut tidak lebih baik dan membawa dampak yang lebih buruk, karena kondisi anak yang masih labil akan mudah sekali terpengaruh.
Anak menjadi sulit ditebak, sikapnya bisa meledak sewaktu-waktu, menjadi sering marah (tempramen), atau bahkan tidak berani melakukan banyak hal karena tidak percaya diri dan yang lebih membahayakan adalah jika anak mengalami depresi.
Setiap anak memiliki hak yang sama dengan manusia lainnya. Ia memiliki hak berpendapat dan bisa melakukan kesalahan, sama halnya seperti yang lain. Karena tubuh dan usianya yang jauh dibawah kita bukan berarti membuatnya menjadi tidak layak untuk didengarkan.
Memperbaiki hubungan antara Ibu dan anak dengan saling belajar lebih memahami satu sama lain harus dibangun sedini mungkin. Karena dengan memahami satu sama lain, bisa meminimalisir terjadinya debat yang memicu kesalahpahaman dan kekerasan.
Ada beberapa tips yang bisa dicoba nih Sobat Female untuk memperbaiki hubungan kita dengan si kecil dan supaya kita dapat lebih memahami si kecil.
- Bangun cinta dalam keluarga
Hal ini harus diciptakan sedini mungkin. Pastikan Anak selalu merasa dicintai agar apapun perasaan dan masalahnya, akan kembali ke keluarga. Caranya bisa dengan memiliki ritual yang bisa melekatkan keluarga. Seperti sering memberikan pelukan hangat. yang akan membuatnya merasa aman dan nyaman.
Selain itu, jangan hanya saat melakukan kesalahan saja kita menegur dan memarahi mereka. Berikan apresiasi berupa pujian saat ia melakukan suatu kebaikan. Dengan begitu anak akan merasa diakui keberadaannya dan terpacu untuk selalu menjadi lebih baik.
Yang tidak kalah penting, jangan membanding-bandingkan anak satu dengan lainnya ya, karena semua anak itu istimewa. Ketika ia merasa dicintai, maka secara otomatis anak juga akan mencintai orang tua dan keluarganya. Jika sudah saling cinta, maka perselisihan/ perbedaan pendapat bisa diselesaikan dengan cara yang baik dan lembut.
- Menyadari jika orang tua juga bisa melakukan kesalahan
Turunkan ego, tidak semua yang dilakukan orang tua itu benar dan anak selalu salah. Begitu juga sebaliknya. Mungkin maksud mereka benar tapi salah dalam penyampaian atau berbeda sudut pandang dalam memandang permasalahan sehingga memicu perselisihan dan pertengkaran.
- Belajar mendengarkan
Banyak orang tua yang selalu merasa benar tidak mengindahkan pendapat anaknya. Mendahulukan emosi saat sikap anak tidak sesuai dengan harapannya. Coba untuk mendengarkan mereka, menghargai pendapatnya. Dengan begitu kita bisa lebih mengerti dan masalah bisa terselesaikan dengan damai.
- Tetapkan toleransi kesalahan/ masalah dalam keluarga
Membatasi masalah yang benar-benar tidak boleh dilanggar, hal prinsip dalam keluarga misalnya. Jadi masalah selain hal tersebut tidak perlu diselesaikan pakai otot perut apalagi tangan ya.
- Saling terbuka dan biasakan bercerita
Dengan membiasakan untuk saling terbuka dan sering bercerita, bisa melerai masalah sedikit demi sedikit, sehingga tidak ada penumpukan masalah yang memicu bentrok deh.
- Maaf, Tolong, Terimakasih harus berlaku untuk semua
Orang tua memang harus dihargai dan dihormati, namun dengan membiasakan mengatakan 3 kata tadi, tidak membuat kedudukan kita sebagai orang tua lebih rendah dimata anak kok Sobat Female.
Justru mereka akan lebih menghargai, karena hal baik tersebut bukan hanya diajarkan tetapi juga dilakukan dan dicontohkan secara nyata oleh orang tuanya.
- Jadi tempat untuk mereka kembali apapun perasaannya
Jika rasa aman dan nyaman sudah anak sudah terpenuhi. Maka apapun perasaan, masalah dan kesulitan yang dihadapi, membuatnya kembali untuk menyelesaikannya di rumah.
Harapannya adalah dengan memperbaiki hubungan antara ibu dan anak, akan menciptakan saling sayang, saling mengerti, memahami dan menghargai. Sehingga jika terjadi perselisihan dan perbedaan pendapat akan diselesaikan dengan cara lebih lembut dan kekeluargaan.
Kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah, sebaliknya akan menambah masalah baru lainnya. Yuk jadikan rumah kita aman dan nyaman untuk Anak-anak ya Sobat Female.
(Britannia)