Program Prioritas dukung Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar

Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, melalui Direktorat Sekolah Menengah Atas kembali mengadakan Focus Group Discussion (FGD) yang telah dilaksanakan pada Jum’at, 13 September 2024.

Bertempat di Arosa Hotel Jakarta, Focus Group Discussion dihadiri oleh Peserta dari berbagai Komunitas yang mempunyai concern di bidang Pendidikan. Kegiatan kali ini dilakukan dalam rangka mendukung implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek RI), yang tentunya memerlukan langkah-langkah strategis yang penting dan relevan.

Beberapa hal yang diangkat dan didiskusikan bersama, adalah mengenai Program Prioritas dari Kemendikbudristek RI, yaitu Kurikulum Merdeka, Asesmen Nasional, Pemulihan Pembelajaran, Gerakan Sekolah Sehat, Pendidikan Inklusi, Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, dll. Para Pemangku kepentingan di setiap Komunitas berkontribusi ide-ide kreatif untuk kemudian melakukan kolaborasi aktif bersama Komunitas lainnya, demi mensosialisasikan dan mewujudkan Program Prioritas.

Program Prioritas Merdeka Belajar
Kolaborasi antar Komunitas

Sama seperti kegiatan sebelumnya, dalam rangka mewujudkan visi program Merdeka Belajar, Kemendikbudristek tentu membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, tepatnya menerapkan budaya gotong royong seperti yang dimiliki oleh Indonesia secara turun temurun. Salah satu cara yang dilakukan oleh Pemerintah adalah dengan melakukan kolaborasi dengan berbagai Komunitas agar cita-cita Indonesia Emas 2024 dapat tercapai sesuai denganĀ timelineĀ pemerintah.

Merdeka Belajar sendiri menekankan kemandirian yang terstruktur, dimana Siswanya diberdayakan untuk mengambil kendali atas pembelajaran mereka. Sementara makna dari Bebas Belajar, yang jika disalahartikan, dapat mengimplikasikan pendekatan yang tidak terstruktur, yang bisa saja menyebabkan perilaku belajar menjadi longgar dan tidak bertanggung jawab.

Merdeka Belajar, tetap dilaksanakan dengan bimbingan dan dukungan, yang mendorong pemikiran kritis dan pertumbuhan pribadi. Sehingga tetap menjaga keseimbangan Antara kebebasan dan tanggung jawab.

Merdeka Belajar sangatlah penting untuk diterapkan dalam Pendidikan, alasan utamanya adalah karena Indonesia harus dapat segera keluar dari krisis pembelajaran dan dampak besarnya. Hal tersebut dapat direalisasikan dengan melangkah bersama meningkatkan kualitas layanan satuan pendidikan yang berkelanjutan, demi terciptanya Sekolah yang kita cita-citakan bersama.

Terdapat lima Strategi Komunikasi Merdeka Belajar, yaitu Konten, Konteks, Kreatif, Kanal, dan Komunitas. Itu menunjukkan betapa krusial peran Komunitas dalam berlangsungnya Merdeka Belajar yang sesuai dengan visi misi diawal.

(Hani S.)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *